Ads

Tuesday, March 12, 2019

Jaka Lola Jilid 123 (TAMAT)

Tan Hwat Ki dan sumoinya, yang masing-masing menyimpan rahasia kebahagiaan sendiri, yang dalam perjalanan kali ini telah menemukan cinta kasih mereka satu kepada yang lain, buru-buru kembali ke Lu-liang-san, dengan pengharapan besar mendapat restu ayah dan guru mereka, dengan lamunan dan cita-cita yang muluk-muluk!

Pendekar Buta dengan isterinya dan puteranya, kembali ke Liong-thouw-san. Tentu saja Swan Bu membawa keperihan hati karena dia harus meninggalkan Siu Bi di dalam gundukan tanah kuburan di dalam hutan tepi pantai. la merasa kasihan sekali kepada kekasihnya ini. Sampai matipun harus bersunyi sendiri, dikubur di tempat sunyi.

la baru mau pergi bersama ayah bundanya setelah dia menemani kuburan Siu Bi semalam suntuk, dimana dia duduk bersamadhi di dekat gundukan tanah kuburan baru itu. Masih terngiang di telinganya ketika dia mulai sadar, dia sempat mendengar jeritan Siu Bi berkali-kali,

“Swan Bu, aku ikut….. aku ikut…..!”

Kenangan inilah yang akhirnya membesarkan hatinya karena ketika dia melakukan perjalanan pulang, dia merasa seakan-akan Siu Bi benar-benar mengikutinya. Biarpun bukan Siu Bi dalam kenyataan, atau bayangannya, namun setidaknya cinta kasih gadis itu selalu mengikutinya!

Sebelum pergi, Pendekar Buta memanggil Yo Wan, lalu berkata, di depan Cui Sian yang menundukkan mukanya karena jengah.

“Muridku, Yo Wan. Aku sebagai wakil orang tuamu, telah membicarakan urusan perjodohanmu dengan Tan Beng San locianpwe. Beliau berkenan menjodohkan Cui Sian denganmu. Segala hal telah kami rundingkan dengan masak-masak, dan sekarang, kau ajaklah calon isterimu itu kembali ke Thai-san. Kelak pada saat pernikahan kalian, sudah pasti aku akan datang kesana menghadirinya. Yo Wan, aku merasa bangga kepadamu dan aku sungguh-sungguh merasa bahagia bahwa dahulu aku ikut mendidikrnu sehingga sekarang kau menjadi seorang yang benar-benar tak mengecewakan. Arwah ibumu akan ikut bahagia, muridku.”

Yo Wan tak dapat menjawab, hanya berlutut dan memeluk kaki gurunya itu dengan air mata bertitik yang cepat-cepat dihapusnya.

“Banyak terima kasih atas budi kebaikan Suhu dan Subo. Semoga Thian yang akan membalasnya kalau teecu tidak mampu membalas.”

Maka berangkatlah Yo Wan. dan Cui Sian berdua, sebagai orang-orang terakhir yang meninggalkan tempat itu, menuju ke Thai-san, tentu saja dengan hati penuh kebahagiaan dan perjalanan itu merupakan perjalanan yang paling menyenangkan selama hidup mereka, karena bukankah di depan mereka terbentang masa depan yang penuh madu?

Memang tidak ada kebahagiaan yang melebihi bagi orang muda selain kebahagiaan menghadapi hidup baru berdampingan, membina rumah tangga bersama, mendayung biduk rumah tangga mengarungi samudra hidup, menempuh gelombang dan ombak samudera bersama-sama, menuju pantai cita yaitu keluarga bahagia. Susah sama diderita, senang sama dirasa, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.

Biarlah kita mendoakan mereka itu, Bun Hui dan Yosiko, Hwat Ki dan Cui Kim, Swan Bu dan Lee Si, Yo Wan dan Cui Sian, semoga orang-orang muda yang gagah perkasa, pengabdi kebenaran dan keadilan itu, akan menjadi pasangan suami isteri yang rukun dan menurunkan manusia-manusia yang selalu akan sadar dan ingat.

Sadar sebagai manusia yang harus bertindak dengan dasar prikemanusiaan, dan ingat selalu kepada Yang Maha Kuasa. Karena hanya manusia yang sadar dan ingat demikianlah yang akan menjadi manusia-manusia berguna bagi dunia dan akhirat.

Sampai disini, pengarang mengakhiri cerita JAKA LOLA ini yang merupakan bagian terakhir daripada rangkaian cerita RAJA PEDANG, RAJAWALI EMAS, PENDEKAR BUTA, dan JAKA LOLA.

Harapan pengarang, semoga cerita-cerita tersebut di samping memberi kepada para pembaca sebagai cerita khayal hiburan ringan yang tegang romantis, juga sedikit banyak mengandung teladan dan sumbangan bagi pembangunan moral. Teriring salam bahagia pengarang dan sampai jumpa di lain cerita.

T A M A T








OBJEK WISATA MANCA NEGARA

 Panorama Alam Georgia
Panorama Alam Georgia
 Kebun Raya Singapura
Kebun Raya Singapura
 Pagoda Shwedagon Yangon, Myanmar
Pagoda Shwedagon Yangon, Myanmar
 Dataran Guci Xiangkhouang, Laos
Dataran Guci Xiangkhoung, Laos
 Danau Iskanderkul Tajikistan
Danau Iskanderkul Tajikistan
 Piramida Giza Mesir
Piramida Giza Mesir
 Ngarai Sungai Ikan Namibia, Afrika
Ngarai Sungai Ikan Namibia, Afrika
 Taman Nasional Ala Archa Kirgistan
Taman Nasional Ala Archa Kirgistan
 Selat Drake Antartika Amerika
Selat Drake Antartika Amerika
 Istana Kekaisaran Tokyo
Istana Kekaisaran Tokyo
 Jembatan Gerbang Emas
Jembatan Gerbang Emas - Amerika
 Air Terjun Niagara
Air Terjun Niagara Prancis
 Grand Canyon
Grand Canyon Amerika
 Pasar Terbesar di Bangkok
Pasar Terbesar di Bangkok
 Taman Nasional Yellowstone
Taman Nasional Yellowstone - Amerika
Burj Khalifa - Dubai
Budj Khalifa Dubai
 Taj Mahal
Taj Mahal India
 Musium Amir Temur Uzbekistan
Musium Amir Temur Uzbekista
 Blackpool - Amerika
Blackpool Irlandia
 Taman Nasional Blue Mountain - Sydney
Taman Nasional Blue Mountain Sydney
 Jembatan Baja Terbesar di Australia
Jembatan Baja Terbesar di Australia
 Taman Nasional Kakadu Australia
Taman Nasional Kakadu Australia
 Danau Baikal Rusia
Danau Baikal Rusia
 Biara Meteora Yunani
Biara Meteora Yunani
 Pantai Bondi Australia
Pantai Bondi Australia
 Menara Eiffel Prancis
Menara Eiffel Prancis
 Musium Van Gogh Belanda
Musium Van Gogh Belanda
 Gedung Opera Sydney
Gedung Opera Sydney
 Gunung Meja Afrika
Gunung Meja Afrika
 Menara Kembar Petronas Malaysia
Menara Kembar Petronas Malaysia

===============================
 Panorama Alam Georgia

 Kebun Raya Singapura

 Pagoda Shwedagon Yangon, Myanmar